Framework Frontend Modern: React vs. Angular, Mana yang Lebih Baik

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan web telah mengalami transformasi signifikan dengan munculnya framework frontend yang modern. Dua dari framework yang paling banyak digunakan saat ini adalah React dan Angular. Artikel ini bertujuan untuk membandingkan kedua framework ini dari berbagai sudut pandang, termasuk arsitektur, performa, kemudahan penggunaan, dan komunitas.React, yang dikembangkan oleh Facebook, adalah library JavaScript yang lebih fokus pada pembuatan antarmuka pengguna. Dengan pendekatan berbasis komponen, React memungkinkan pengembang untuk membangun UI yang dapat digunakan kembali dan memudahkan pengelolaan state aplikasi. Di sisi lain, Angular, yang dikembangkan oleh Google, adalah framework yang lebih lengkap dan menyeluruh. Angular menyediakan lebih banyak fitur bawaan, seperti pengelolaan routing, pengelolaan formulir, dan dependency injection, sehingga cocok untuk membangun aplikasi skala besar yang kompleks.Perbandingan antara React dan Angular sering kali tergantung pada kebutuhan proyek tertentu, pengalaman tim pengembang, dan preferensi pribadi. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan dari masing-masing framework, serta memberikan rekomendasi untuk pengembang yang sedang mempertimbangkan untuk memilih antara keduanya.Dalam pembahasan ini, akan diuraikan tentang arsitektur dan konsep dasar dari React dan Angular, cara kerja masing-masing framework, serta aspek-aspek lain yang dapat memengaruhi keputusan pemilihan framework. Selain itu, artikel ini juga akan mencakup studi kasus dan pengalaman pengembang yang menggunakan kedua framework, serta tren industri terkini yang mungkin memengaruhi pilihan framework di masa depan. Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengembang dan perusahaan yang ingin memilih framework yang tepat untuk proyek mereka.